ANCAMAN DI BIDANG IDIOLOGI, POLITIK, EKONOMI, SOSIAL BUDAYA, PERTAHANAN DAN KEAMANAN (IPOLEKSOSBUDHANKAM)
ANCAMAN DI BIDANG IDIOLOGI, POLITIK, EKONOMI, SOSIAL
BUDAYA, PERTAHANAN DAN KEAMANAN (IPOLEKSOSBUDHANKAM)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bidang ideologi
Secara umum, Indonesia menolak dengan tegas paham komunis. Akibat penolakan ini, pengaruh dari negara-negara komunis tidak terlalu besar dan tampak di Indonesia. Saat ini, kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada paham liberalisme yang menekankan pada aspek kebebasan individual. Pengaruh negatif dari paham ini, misalnya gaya hidup mewah, pergaulan bebas yang cenderung mengarah pada perilaku seks bebas dan berbagai kemerosotan moral lain. Jika tidak diatasi, hal ini dapat menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa Indonesia.
Bidang politik
Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari dalam dan luar negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan suatu negara dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Bentuk ancaman yang masih berpotensi digunakan untuk menekan negara lain, termasuk Indonesia, yakni intimidasi, provokasi dan blokade politik. Dari dalam negeri, salah satu bentuk ancaman di bidang politik adalah separatisme. Aksi separatisme dapat berbentuk perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata. Pola perjuangan tanpa senjata sering ditempuh untuk menarik simpati masyarakat internasional.
Bidang ekonomi
Ancaman di bidang ekonomi berkaitan erat dengan globalisasi perekonomian. Adanya globalisasi menyebabkan penghapusan terhadap batasan dan hambatan terkait arus modal, barang dan jasa. Di satu sisi, globalisasi membuka peluang bagi produk dalam negeri untuk bersaing di pasar global. Namun, sebaliknya, produk global juga dapat masuk ke dalam negeri dan menjadi ancaman bagi perekonomian Indonesia. Ancaman di bidang ekonomi, yaitu: berlimpahnya barang impor, perekonomian yang dikuasai asing, kesenjangan sosial, pengangguran dan kesempatan kerja yang semakin sempit, kemiskinan yang sulit dikendalikan, dan korupsi yang merajalela.
Bidang sosial budaya
Ancaman di bidang sosial budaya dibedakan menjadi ancaman dari luar dan dalam negeri. Ancaman dari dalam ditimbulkan oleh isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu-isu ini menjadi titik awal munculnya masalah separatisme, terorisme dan kekerasan. Sementara ancaman dari luar, muncul sebagai akibat dari globalisasi, seperti: gaya hidup konsumtif dan selalu mengonsumsi barang dari luar negeri; munculnya hedonisme, seperti mabuk-mabukan, foya-foya, pergaulan bebas, dan lain-lain; adanya sikap individualisme; munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi pada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dulu; memudarnya semangat gotong royong, kepedulian dan solidaritas pada sesama; lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
Bidang pertahanan dan keamanan
Masalah teror dan konflik suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) menjadi ancaman serius di bidang pertahanan dan keamanan. Oleh karena itu, lemahnya penegakan hukum harus diperbaiki. Semakin sering muncul masalah mengakibatkan hilangnya kewibawaan hukum dan kemerosotan wibawa para penegaknya. Hal ini harus segera diatasi agar tidak menjadi masalah yang semakin besar di kemudian hari.
----
Nama: Glacia Rosariana eden
BalasHapusKelas: X IPS 2
Iya benar sekali pak,ancaman di bidang Ipoleksosbudhankam memang sangat sangat meresahkan NKRI dan dapat juga menimbulkan perpecahan antar sesama rakyat indonesia
oleh karna itu hal ini tidak boleh di terima mentah mentah oleh masyarakat,masyarakat harus pandai dalam mengatasi diri dalam menghadapi isu isu politik agar tidak terpecah belah. Adapun upaya yang dapat di lakukan untuk mencegah ancaman ancaman di bidang Ipoleksosbudhankam diantaranya,sebagai berikut:
* Bidang ideologi
Menjadikan Pancasila sebagai nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat,
Menjadikan Pancasila sebagai dasar dan pedoman dalam penyelenggaraan negara, serta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
*Bidang politik
Pendekatan ke dalam: membangun sistem politik dalam negeri yang sehat dan dinamis dalam kerangka demokrasi yang menghargai kemajemukan bangsa Indonesia.
Pendekatan ke luar: menyusun strategi dan upaya diplomatik melalui peningkatan peran instrumen politik luar negeri, serta membangun kerja sama dan saling percaya dengan negara-negara lain.
*Bidang ekonomi
Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi dalam negeri dan perekonomian rakyat.
* Bidang sosbud
Meningkatkan rasa nasionalisme dan mengamalkan Bhinneka Tunggal Ika.
*Bidang pertahanan dan keamanan
Memanfaatkan forum bilateral untuk menyelesaikan masalah pelanggaran wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI);
Percepatan penyusunan peraturan perundang-undangan tentang penjaga laut dan pantai, intelijen, dan bela negara;
Baik pak
BalasHapus